Bela Diri Membangun Jatidiri (Layaknya Umar bin Khatab Ra sang juara gulat di Mekah yang selalu membela Rasulullah)

Layaknya Umar bin Khatab Ra sang juara gulat di Mekah yang selalu membela Rasulullah, seorang muslim haruslah kuat badannya juga harus belajar beladiri untuk menjaga diri juga untuk membela agama dan rasul nya. Di sini, di pesantren Mahad Bustanul Quran salah satu ekstra kurikuler yang paling digemari para santri yaitu bela diri, baik silat, karate dan taekwondo. Tujuannya untuk menjaga kesehatan, belajar seni bela diri, menjadi kuat seperti sang Umar juga melatih kepercayaan diri, tapi semua harus dilakukan sesuai syariat Islam.
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: ‘hendaknya kalian latihan menembak karena itu permainan yang paling bagus bagi kalian‘”

Dari Hatim bin Laits Al Jauhari, ia berkata: Yahya bin Hammad menuturkan kepada kami, ia berkata: Abu ‘Awwanah menuturkan kepada kami, dari Abdul Malik bin ‘Umair, dari Mush’ab bin Sa’ad, dari ayahnya (Sa’ad bin Abi Waqqash radhiallahu’anhu) ia berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallambersabda: ‘hendaknya kalian latihan menembak karena itu permainan yang paling bagus bagi kalian‘”
Berdasarkan anjuran Rasulullah ini maka di pesantren Bustanul Quran semua santri baik ikhwan maupun akhwat diperbolehkan untuk mengikuti kegiatan ekstra kurikuler memanah
Memanah melatih konsentrasi, kesabaran, kekuatan juga fokus pada suatu titik sasaran sangat berguna untuk para santri untuk mempunyai suatu fokus tujuan yang akan mereka bidik, baik itu penyelesaian suatu masalah atau tujuan cita cita mereka.
Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
“Lahwun (yang bermanfaat) itu ada tiga: engkau menjinakkan kudamu, engkau menembak panahmu, engkau bermain-main dengan keluargamu.”